NAMA: LILY
NURJANAH
NIM: 1414231066
PERBANKAN SYARIAH
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ
فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ
(Yusuf: 47)
Artinya:
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
v Penafsiran Menurut Ibnu Katsir
Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa. Yusuf 47
َ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبً
Artinya: Kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi di ta’birkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang di garap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman , yaitu bulir bulir gandum yang hijau (subur).
Artinya: Kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi di ta’birkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang di garap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman , yaitu bulir bulir gandum yang hijau (subur).
Kemudian Yusuf a.s memberikan pengarahan
kepada mereka mengenai apa yang harus mereka kerjakan selama tujuh tahun subur
itu. Mereka berkata:
فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا
تَأْكُلُونَ
Maka apa yang kalian panen hendaklah kalian
biarkjan dibulirnya, kecuali sedikit untuk makan kalian.
Yakni berapapun banyaknya hasil yang kalian
peroleh dari panen kalian di musim-musim subur selama tujuh tahun itu, kalian
harus membiarkan hasilnya pada bulir-bulirnya, agar dapat disimpan untuk jangka
waktu yang lama dan menghindari kebusukan. Terkechuali sekadar apa yang kalian
makan, maka boleh dipisahkan dari bulirnya. Dan makanlah dalam kadar yang
minim, jangan berlebih-lebihan agar jumlah makanan yang ada dapat cukup
menutupi kebutuhan makan kalian selama musim-musim paceklik yang lamanya tujuh
tahun. Musim paceklik yang berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi
musim-musim subur adalah ibarat sapi-sapi kurus memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena
dalam musim paceklik semua persediaan makanan yang mereka kumpulkan dimusim
subur habis mereka makan (konsumsi). Musim paceklik inilah yang dimaksud
bulir-bulir kering.
Kemudian Yusuf as memberitakan kepada mereka
bahwa selama tujuh tahun musim paceklik itu tidak ada suatu tumbuh-tumbuhanpun
yang dapat tumbuh, dan semua tanaman yang mereka semaikan tidak akan
menghasilkan suatu pun. Karena itulah maka Yusuf as berkata kepada mereka ayat
28
v Penafsiran Berdasarkan Tafsir Jalalain:
(Yusuf
berkata, "Supaya kalian bertanam) artinya tanamlah oleh kalian (tujuh
tahun lamanya sebagaimana biasa) yakni secara terus-menerus; hal ini merupakan
takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk (maka apa yang kalian
panen hendaklah kalian biarkan) biarkanlah ia (dibulirnya) supaya jangan rusak
(kecuali sedikit untuk kalian makan) maka boleh kalian menumbuknya.
v Penafsiran Berdasarkan Quraisy Shihab:
Yûsuf berkata, "Takwil mimpi itu adalah
bahwa kalian akan bertani gandum selama tujuh tahun berturut-turut dan
sungguh-sungguh. Kemudian,
ketika kalian menuai hasilnya, simpanlah buah itu bersama tangkainya. Ambillah
sedikit saja sekadar cukup untuk kalian makan pada tahun-tahun itu dengan tetap
menjaga asas hemat."(1) (1) Ayat ini sejalan dengan apa yang ditemukan
oleh ilmu pengetahuan modern bahwa membiarkan biji atau buah dengan tangkainya
saat disimpan akan mempu mengawetkan dan mencegah kebusukan akibat faktor
udara. Lebih dari itu, buah itu akan tetap mengandung zat-zat makanannya secara
utuh.
v Tafsir/Indonesia/DEPAG/ Surah Yusuf 47
Dengan segala kemurahan hati segala kemurahan
hatu Yusuf menerangkan takbir mimpi raja itu seolah-olah Yusuf menyampaikan
kepada raja dan perbesar-perbesarnya. Katanya: “Wahai raja dan
perbesar-perbesar negara semuanya, kamu akan menghadapi suatu masa tujuh tahun
lamanya penuh dengan segala kemakmuran dan keamanan. Ternak nerkembang biak,
tumbuh-tumbuhan subur, dan semua orang akan merasa senang dan bahagia. Maka
galakkanlah rakyat bertanam masa tujuh tahun itu. Hasil dari tanaman itu harus
kamu simpan, gandum disimpan dengan tangkai-tangkainya supaya tahan lama.
Sebagian kecil kamu keluarkan untuk dimakan sekadar keperluan saja.
v
Kandungan Surat Yusuf Ayat
47
(Setelah pelayan itu
berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya,
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang
itu, agar mereka mengetahuinya". (12: 46)
Yusuf berkata:
"Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa
yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu
makan. (12: 47)
Di dalam peristiwa ini tampak sekali
kebijaksanaan dan kebesaran Nabi Yusuf as. Beliau tidak menghardik teman
sepenjara itu karena telah melalaikannya sehingga membuatnya mendekam di dalam
penjara selama beberapa tahun. Demikian pula beliau tidak mengatakan bahwa aku
akan menjelaskan arti mimpi itu dengan syarat dia dibebaskan dari penjara.
Beliau sama sekali tidak melakukan itu semua,tapi segera saja,dan tanpa syarat
apa pun,beliau menjelaskan arti mimpi sang raja Mesir. Bahkan Yusuf as tidak
hanya menjelaskan arti mimpi tersebut, bahkan sekaligus memberikan jalan keluar
untuk menghadapi paceklik dan musim kering panjang yang bakal datang.itu
semua beliau lakukan tak lain agar rakyat tidak terlalu menderita menghadapi
kesulitan hidup. Hal ini membuktikan keluasan ilmu dan pengetahuan Yusuf serta
keahliannya menyusun program dalam rangka memenejemen urusan rakyat luas.
Dalam ayat ini nabi Yusuf disebut sebagai
"shiddiq" yaitu orang yang sangat jujur; orang yang perkataannya
sesuai dengan tindakannya. Sedikit sekali orang yang memiliki sifat mulia ini.
Umat Islam, Syiah maupun Sunni mengenal beberapa orang yang mendapat gelar
"shiddiq"kalangan Ahlussunnah mengenal Abu Bakar, khalifah pertama
muslimin, sebagai orang yang bergelar dengan gelar ini. Sementara
Syiah meyakini Ali bin Abu Thalib sebagai orang yang memiliki gelar ini. Selain
itu di dalam al-Quran, selain Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim dan Idris juga disebut
sebagai "shiddiq".
Dari dua
ayat tadi terdapat empatpelajaran yang dapat dipetik:
1.
Dalam rangka mengatasi kesulitan dan krisis,
tepat sekali jika pemerintah memanfaatkan pandang-pandangan para cendikiawan
dan ahli.
2.
Pandangan ke depan dan
kesiap-sediaan untuk mengatasi krisis dan kesulitan ekonomi,merupakan tugas
utama setiap pemerintahan.
3.
Para tokoh agama, sebelum berpikir
untuk menyelesaikan kesulitan pribadinya, selalu mengedepankan masalah dan
kesulitan masyarakat luas serta menyediakan saranabagi kesejahteraan mereka.
4.
Program dan manajemen
untuk masa depan, tidak bertentangan dengan ajaran tawakal dan berserah diri
kepada Allah Swt, bahkan sudah seharusnya kita menyambut takdir Allah dengan
usaha dan kebijaksanaan.
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ
شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ
(Yusuf: 48)
Artinya:
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Ø Menurut Ibnu Katsir
يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا
تُحْصِنُونَ
Yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk
menghidupinya (tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian
simpan.
Selanjutnya Nabi Yusuf menyampaikan berita
gembira kepada mereka bahwa sesudah musim paceklik yang lama itu akan datang
tahun-tahun yang subur. Tahun-tahun itu banayk hujan turun, seluruh negeri
menjadi susbur serta menghasilkan panen yang berlimpah, dan orang-orang kembali
membuat perasan anggur, buah zaitun, dan lain lain sebagaimana biasanya, mereka
juga memeras tebu untuk diadikan gula sehingga sebagian ulama mengatakan bahwa
termasuk ke dalam pengerrtian memeras adalah memerah susu.
Ø Tafsir Berdasarkan Tafsir Jalalain:
(Kemudian sesudah itu akan datang) artinya
sesudah tujuh musim yang subur-subur itu (tujuh tahun yang amat sulit)
kekeringan dan masa sulit; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi
betina yang kurus-kurus (yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk
menghadapinya) akan memakan semua biji-bijian dari hasil panen yang selama tujuh
tahun yang subur itu; dimaksud kalian memakannya selama tujuh tahun paceklik
itu (kecuali sedikit dari yang kalian simpan) artinya simpanan yang sedikit itu
jadikanlah sebagai bibit.
Ø Tafsir Berdasarkan Quraisy Shihab:
"Setelah tujuh tahun masa subur itu,"
kata Yûsuf melanjutkan, "akan datang tujuh tahun masa kering. Pada saat itu kalian dapat memakan apa yang selama ini kalian
simpan, dengan tetap menyisakan sedikit untuk disimpan, guna dijadikan benih
pada musim tanam berikutnya.
Ø Tafsir/Indonesia/DEPAG/ Surah Yusuf 47
Sehabis masa yang makmur itu akan datang masa
yang penuh kesengsaraan dan penderitaan selama tujuh tahun pula. Pada waktu itu
ternak habis musnah, tanam-tanaman tidak berubah, udara panas, musim kemarau
panjang. Sumber-sumber air menjadi kering dan rakyat kekurangan makanan. Semua
simpanan makanan akan habis kecuali tinggal sedikit untuk kamu benih.
v
Kandungan Surat Yusuf Ayat
47
Kemudian sesudah itu akan
datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan
untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan. (12: 48)
Kemudian
setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan dimasa itu mereka memeras anggur". (12: 49)
Nabi Yusuf as menjelaskan makna mimpi raja Mesir dengan
lengkap dan sempurna, dan mengatakan bahwa kalian akan menghadapi tujuh tahun
pertama yang merupakan masa subur, dimana kalian harus menjadikannya sebagai
kesempatan untuk menanam dan bertani dengan sebaik mungkin. Hasil
dari kerja kalian itu hendaklah kalian simpan kecuali sedikit yang kalian
makan. Karena simpanan itu merupakan bekal hidup di masa tujuh tahun berikutnya
yang merupakan masa paceklik dan kering. Akan tetapi sisakan pula sedikit dari
simpanan tersebut untuk penanam berikutnya. Setelah itu akan datang tahun yang
penuh dengan hujan; dan buah-buahan dan biji-bijian akan melimpah sehingga
orang-orang akan memerasnya untuk membuat minuman dan minyak. Dengan cara
seperti itu maka masa paceklik akan dapat diatasi dengan baik.
Dari dua ayat tadi
terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:
1.
Ayat ini menasihatkan
kepada kita juga agar menyimpan bahan makanan untuk menghadapi masa sulit yang
diperkirakan akan datang. Langkah seperti ini sama sekali tidak bertentangan
dengan ajaran tawakal, bahkan memberikan makna tawakal yang sebenarnya,tidak
pula dapat disebut aksi penimbunan, yang dalam istilah agama dikenal sebagai
"ihtikar".
2.
Perkiraan kondisi cuaca dan musim, merupakan
usaha yang sangat berguna dan bermanfaat, dalam rangka mendukung
program-program pertanian, bahkan ilmu seperti ini harus dikembangkan dan
dimanfaatkan.(IRIB Indonesia)
Artikel Mengenai Menabung.
Pengertian Menabung adalah suatu aktivitas dimana seseorang menyimpan
uangnya baik dibank atau ditempat yang lainnya seperti jika seorang anak-anak
ada yang menyimpan uangnya di sekolahnya atau bahkan ada dicelengan sendiri.
Selain dikaitkan dengan menyimpan uang,
menabung juga dapat dikatakan sebagai sarana untuk menyisihkan uang dari hasil
pemasukan. Menyisihkan uang ini bertujuan dengan motif ekonomi yaitu
berjaga-jaga dan juga tak kalah pentingnya adalah untuk menghemat.
Hal-hal lain dari pengertian menabung ini
adalah sebagai sarana pembelajaran khususnya bagi anak-anak, remaja dan bahkan
untuk orang yang sudah dewasa untuk bagaimana agar pengeluaran tidak lebih
besar daripada pemasukan.
Namun ternyata tidak itu
saja menabung ini juga merupakan suatu aktivitas bagaimana seseorang menghargai
dirinya sendiri terhadap hasil kerja keras yang didapatkannya supaya tidak
hilang begitu saja.
Kata-kata lain yang berkaitan dengan menabung
ini adalah sebagai berikut.
1. Menahan
2. Menghimpun
3. Menyisihkan
4. Mendepositokan
5. Menaruhkan
6. Tarkas
7. Tabung
8. Kupi
9. Buyung
10. Tukil
2. Menghimpun
3. Menyisihkan
4. Mendepositokan
5. Menaruhkan
6. Tarkas
7. Tabung
8. Kupi
9. Buyung
10. Tukil
Melihat dari sekumpulan atau sepuluh kata
diatas tadi dapat dilihat bahwa menabung adalah bagaimana seseorang untuk
melindungi uangnya agar bisa dimanfaatkan untuk masa depan sekaligus untuk mengamankan
uang dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti perampokan.
Jadi secara sederhananya menabung adalah cara
seseorang untuk menyimpan uangnya agar lebih aman dan terhindar dari
pemborosan.
Surat Yusuf Ayat 47-48 di atas juga salah satu anjuran
menabung atau menyimpan sementara harta untuk kemudian hari.
No comments:
Post a Comment