Thursday, March 17, 2016

NAMA:           LILY NURJANAH
NIM:               1414231066
PERBANKAN SYARIAH


قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ

(Yusuf: 47)
Artinya:
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
v  Penafsiran Menurut Ibnu Katsir
Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa. Yusuf 47
َ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبً
Artinya: Kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi di ta’birkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang di garap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman , yaitu bulir bulir gandum yang hijau (subur).
Kemudian Yusuf a.s memberikan pengarahan kepada mereka mengenai apa yang harus mereka kerjakan selama tujuh tahun subur itu. Mereka berkata:
فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ
Maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkjan dibulirnya, kecuali sedikit untuk makan kalian.
Yakni berapapun banyaknya hasil yang kalian peroleh dari panen kalian di musim-musim subur selama tujuh tahun itu, kalian harus membiarkan hasilnya pada bulir-bulirnya, agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan menghindari kebusukan. Terkechuali sekadar apa yang kalian makan, maka boleh dipisahkan dari bulirnya. Dan makanlah dalam kadar yang minim, jangan berlebih-lebihan agar jumlah makanan yang ada dapat cukup menutupi kebutuhan makan kalian selama musim-musim paceklik yang lamanya tujuh tahun. Musim paceklik yang berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur adalah ibarat sapi-sapi kurus memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena dalam musim paceklik semua persediaan makanan yang mereka kumpulkan dimusim subur habis mereka makan (konsumsi). Musim paceklik inilah yang dimaksud bulir-bulir kering.
Kemudian Yusuf as memberitakan kepada mereka bahwa selama tujuh tahun musim paceklik itu tidak ada suatu tumbuh-tumbuhanpun yang dapat tumbuh, dan semua tanaman yang mereka semaikan tidak akan menghasilkan suatu pun. Karena itulah maka Yusuf as berkata kepada mereka ayat 28

v  Penafsiran Berdasarkan Tafsir Jalalain:
 (Yusuf berkata, "Supaya kalian bertanam) artinya tanamlah oleh kalian (tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa) yakni secara terus-menerus; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk (maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan) biarkanlah ia (dibulirnya) supaya jangan rusak (kecuali sedikit untuk kalian makan) maka boleh kalian menumbuknya.

v  Penafsiran Berdasarkan Quraisy Shihab:
Yûsuf berkata, "Takwil mimpi itu adalah bahwa kalian akan bertani gandum selama tujuh tahun berturut-turut dan sungguh-sungguh. Kemudian, ketika kalian menuai hasilnya, simpanlah buah itu bersama tangkainya. Ambillah sedikit saja sekadar cukup untuk kalian makan pada tahun-tahun itu dengan tetap menjaga asas hemat."(1) (1) Ayat ini sejalan dengan apa yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern bahwa membiarkan biji atau buah dengan tangkainya saat disimpan akan mempu mengawetkan dan mencegah kebusukan akibat faktor udara. Lebih dari itu, buah itu akan tetap mengandung zat-zat makanannya secara utuh.

v  Tafsir/Indonesia/DEPAG/ Surah Yusuf 47
Dengan segala kemurahan hati segala kemurahan hatu Yusuf menerangkan takbir mimpi raja itu seolah-olah Yusuf menyampaikan kepada raja dan perbesar-perbesarnya. Katanya: “Wahai raja dan perbesar-perbesar negara semuanya, kamu akan menghadapi suatu masa tujuh tahun lamanya penuh dengan segala kemakmuran dan keamanan. Ternak nerkembang biak, tumbuh-tumbuhan subur, dan semua orang akan merasa senang dan bahagia. Maka galakkanlah rakyat bertanam masa tujuh tahun itu. Hasil dari tanaman itu harus kamu simpan, gandum disimpan dengan tangkai-tangkainya supaya tahan lama. Sebagian kecil kamu keluarkan untuk dimakan sekadar keperluan saja.

v  Kandungan Surat Yusuf Ayat 47
(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya". (12: 46)
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (12: 47)
            Di dalam peristiwa ini tampak sekali kebijaksanaan dan kebesaran Nabi Yusuf as. Beliau tidak menghardik teman sepenjara itu karena telah melalaikannya sehingga membuatnya mendekam di dalam penjara selama beberapa tahun. Demikian pula beliau tidak mengatakan bahwa aku akan menjelaskan arti mimpi itu dengan syarat dia dibebaskan dari penjara. Beliau sama sekali tidak melakukan itu semua,tapi segera saja,dan tanpa syarat apa pun,beliau menjelaskan arti mimpi sang raja Mesir. Bahkan Yusuf as tidak hanya menjelaskan arti mimpi tersebut, bahkan sekaligus memberikan jalan keluar untuk menghadapi paceklik  dan musim kering panjang yang bakal datang.itu semua beliau lakukan tak lain agar rakyat tidak terlalu menderita menghadapi kesulitan hidup. Hal ini membuktikan keluasan ilmu dan pengetahuan Yusuf serta keahliannya menyusun program dalam rangka memenejemen urusan rakyat luas. 
            Dalam ayat ini nabi Yusuf disebut sebagai "shiddiq" yaitu orang yang sangat jujur; orang yang perkataannya sesuai dengan tindakannya. Sedikit sekali orang yang memiliki sifat mulia ini. Umat Islam, Syiah maupun Sunni mengenal beberapa orang yang mendapat gelar "shiddiq"kalangan Ahlussunnah mengenal Abu Bakar, khalifah pertama muslimin, sebagai orang yang bergelar dengan gelar ini. Sementara Syiah meyakini Ali bin Abu Thalib sebagai orang yang memiliki gelar ini. Selain itu di dalam al-Quran, selain Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim dan Idris juga disebut sebagai "shiddiq".
Dari dua ayat tadi terdapat empatpelajaran yang dapat dipetik:
                                 1.         Dalam rangka mengatasi kesulitan dan krisis, tepat sekali jika pemerintah memanfaatkan pandang-pandangan para cendikiawan dan ahli.

                                 2.         Pandangan ke depan dan kesiap-sediaan untuk mengatasi krisis dan kesulitan ekonomi,merupakan tugas utama setiap pemerintahan.
                                 3.         Para tokoh agama, sebelum berpikir untuk menyelesaikan kesulitan pribadinya, selalu mengedepankan masalah dan kesulitan masyarakat luas serta menyediakan saranabagi kesejahteraan mereka.

                                 4.         Program dan manajemen untuk masa depan, tidak bertentangan dengan ajaran tawakal dan berserah diri kepada Allah Swt, bahkan sudah seharusnya kita menyambut takdir Allah dengan usaha dan kebijaksanaan.


ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ
(Yusuf: 48)
Artinya:
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Ø  Menurut Ibnu Katsir
يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تُحْصِنُونَ
Yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghidupinya (tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian simpan.
Selanjutnya Nabi Yusuf menyampaikan berita gembira kepada mereka bahwa sesudah musim paceklik yang lama itu akan datang tahun-tahun yang subur. Tahun-tahun itu banayk hujan turun, seluruh negeri menjadi susbur serta menghasilkan panen yang berlimpah, dan orang-orang kembali membuat perasan anggur, buah zaitun, dan lain lain sebagaimana biasanya, mereka juga memeras tebu untuk diadikan gula sehingga sebagian ulama mengatakan bahwa termasuk ke dalam pengerrtian memeras adalah memerah susu.

Ø  Tafsir Berdasarkan Tafsir Jalalain:
(Kemudian sesudah itu akan datang) artinya sesudah tujuh musim yang subur-subur itu (tujuh tahun yang amat sulit) kekeringan dan masa sulit; hal ini merupakan takbir daripada tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus (yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghadapinya) akan memakan semua biji-bijian dari hasil panen yang selama tujuh tahun yang subur itu; dimaksud kalian memakannya selama tujuh tahun paceklik itu (kecuali sedikit dari yang kalian simpan) artinya simpanan yang sedikit itu jadikanlah sebagai bibit.

Ø  Tafsir Berdasarkan Quraisy Shihab:
"Setelah tujuh tahun masa subur itu," kata Yûsuf melanjutkan, "akan datang tujuh tahun masa kering. Pada saat itu kalian dapat memakan apa yang selama ini kalian simpan, dengan tetap menyisakan sedikit untuk disimpan, guna dijadikan benih pada musim tanam berikutnya.

Ø  Tafsir/Indonesia/DEPAG/ Surah Yusuf 47
Sehabis masa yang makmur itu akan datang masa yang penuh kesengsaraan dan penderitaan selama tujuh tahun pula. Pada waktu itu ternak habis musnah, tanam-tanaman tidak berubah, udara panas, musim kemarau panjang. Sumber-sumber air menjadi kering dan rakyat kekurangan makanan. Semua simpanan makanan akan habis kecuali tinggal sedikit untuk kamu benih.

v  Kandungan Surat Yusuf Ayat 47
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. (12: 48)
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur". (12: 49)
            Nabi Yusuf as menjelaskan makna mimpi raja Mesir dengan lengkap dan sempurna, dan mengatakan bahwa kalian akan menghadapi tujuh tahun pertama yang merupakan masa subur, dimana kalian harus menjadikannya sebagai kesempatan untuk menanam dan bertani dengan sebaik mungkin. Hasil dari kerja kalian itu hendaklah kalian simpan kecuali sedikit yang kalian makan. Karena simpanan itu merupakan bekal hidup di masa tujuh tahun berikutnya yang merupakan masa paceklik dan kering. Akan tetapi sisakan pula sedikit dari simpanan tersebut untuk penanam berikutnya. Setelah itu akan datang tahun yang penuh dengan hujan; dan buah-buahan dan biji-bijian akan melimpah sehingga orang-orang akan memerasnya untuk membuat minuman dan minyak. Dengan cara seperti itu maka masa paceklik akan dapat diatasi dengan baik.
Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:
         1.         Ayat ini menasihatkan kepada kita juga agar menyimpan bahan makanan untuk menghadapi masa sulit yang diperkirakan akan datang. Langkah seperti ini sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran tawakal, bahkan memberikan makna tawakal yang sebenarnya,tidak pula dapat disebut aksi penimbunan, yang dalam istilah agama dikenal sebagai "ihtikar".

         2.         Perkiraan kondisi cuaca dan musim, merupakan usaha yang sangat berguna dan bermanfaat, dalam rangka mendukung program-program pertanian, bahkan ilmu seperti ini harus dikembangkan dan dimanfaatkan.(IRIB Indonesia)





Artikel Mengenai Menabung.
Pengertian Menabung adalah suatu aktivitas dimana seseorang menyimpan uangnya baik dibank atau ditempat yang lainnya seperti jika seorang anak-anak ada yang menyimpan uangnya di sekolahnya atau bahkan ada dicelengan sendiri.
Selain dikaitkan dengan menyimpan uang, menabung juga dapat dikatakan sebagai sarana untuk menyisihkan uang dari hasil pemasukan. Menyisihkan uang ini bertujuan dengan motif ekonomi yaitu berjaga-jaga dan juga tak kalah pentingnya adalah untuk menghemat.
Hal-hal lain dari pengertian menabung ini adalah sebagai sarana pembelajaran khususnya bagi anak-anak, remaja dan bahkan untuk orang yang sudah dewasa untuk bagaimana agar pengeluaran tidak lebih besar daripada pemasukan.
Namun ternyata tidak itu saja menabung ini juga merupakan suatu aktivitas bagaimana seseorang menghargai dirinya sendiri terhadap hasil kerja keras yang didapatkannya supaya tidak hilang begitu saja.
Kata-kata lain yang berkaitan dengan menabung ini adalah sebagai berikut.
1.  Menahan
2.  Menghimpun
3.  Menyisihkan
4.  Mendepositokan
5.  Menaruhkan
6.  Tarkas
7.  Tabung
8.  Kupi
9.  Buyung
10. Tukil
Melihat dari sekumpulan atau sepuluh kata diatas tadi dapat dilihat bahwa menabung adalah bagaimana seseorang untuk melindungi uangnya agar bisa dimanfaatkan untuk masa depan sekaligus untuk mengamankan uang dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti perampokan.
Jadi secara sederhananya menabung adalah cara seseorang untuk menyimpan uangnya agar lebih aman dan terhindar dari pemborosan.

Surat Yusuf Ayat 47-48 di atas juga salah satu anjuran menabung atau menyimpan sementara harta untuk kemudian hari.

No comments:

Post a Comment