Thursday, March 17, 2016

Nama                           : Irma Yati
Kelas                           : PS2
Jurusan/Semester         : Perbankan Syariah/IV

Tafsir Ayat Ekonomi Pertambangan
QS. Ali-Imran ayat 14
z`Îiƒã Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# šÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎŽÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# šÆÏB É=yd©%!$# ÏpžÒÏÿø9$#ur È@øyø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 šÏ9ºsŒ ßì»tFtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( ª!$#ur ¼çnyYÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ  
Artinya: 14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
1.    Tafsir al-Azhar
Ada riwayat bahwa setelah kaum Muslimin mendapat kemenangan gilang-gemilang dalam peperangan Badar, Rasulullah pernah mengajak kaum Yahudi di Madina supaya masuk Islam, tetapi mereka tidak mau, melainkan mereka banggakan kekuatan, kebesaran jumlah harta mereka dan kelengkapan senjata mereka. Maka menurut riwayat itu, inilah sebab turun ayat ini. Memberi peringatan bahwa semuanya itu hanyalah sesuatu yang diperhiaskan saja oleh syaitan bagi manusia, karena keinginan-­keinginan syahwat. Terlepas daripada menilai sebab-sebab turun ayat menurut dua tiga riwayat itu, sekarang kita kaji ayat itusendiri.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ
" Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini, "
(pangkal ayat 14). Di sini telah terdapat tiga kata.
Pertama Zuyyina , artinya diperhiaskan. Maksudnya segala barang yang diingini itu ada. baiknya dan ada buruknya, tetapi apabila keinginan telah timbul, yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya.
Kata, kedua ialah Hubb , artinya kesukaan atau cinta.
Kata ketiga ialah Syahwat , yaitu keinginan-keinginan yang menimbulkan selerayang menarik nafsu buat mempunyainya. -Maka disebutlah di sini enam macam hal yang manusia sangat menyukainya karena ingin hendak mempunyai dan menguasainya, sehingga yang nampak oleh manusia hanyalah keuntungannya saja, sehingga manusia tidak memperdulikan kepayahan buat mencintainya.
حُبُّ الشَّهَواتِ مِنَ النِّساءِ وَ الْبَنينَ وَ الْقَناطيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَ الْفِضَّةِ وَ الْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَ الْأَنْعامِ وَ الْحَرْثِ
" (yaitu) diri hal perempuan dan anak laki-laki, dan berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kendaraan yang di asuh, dan binatang-binatang ternak; dan sawah ladang " .
 Itulah enam macam yang sangat disukai, diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin mempunyainya.
Pertama: Perempuan
Sudah ditakdirkan oleh Tuhan bahwa tiap-tiap orang laki-­laki apabila bertarnbah kedewasaannya bertambah pulalah keinginannya hendak mempunyai teman hidup orang perempuan. Apabila syahwat kepada perempuan itu sedang tumbuh dan mekar, maka seluruh tubuh orang perempuan itu laksana besi berani buat menumbuhkan syahwat si laki-laki hendak mempunyainya. "Zuyyina", diperhiaskan kepadanya, sehingga meskipun misalnya telah didapatnya perempuan itu, hanya kesusahan yang akan dihadapinya, tidaklah diperdulikannya. Adapun keinginan kepada perempuan itu adalah syahwat yang mesti ada pada tiap laki-laki.
Kalau tidak ada syahwatnya kepada perempuan, itulah laki-laki sakit. Allah mentakdirkan bahwa laki-laki mengingini perempuan adalah mengandung hikmat yang lebih dalam, yaitu karena hendak menyambung keturunan, hendak menjalin hidup berdua, sebab yang satu akan mencukupkan yang lain, Tetapi kalau syahwat si laki-laki tidak terkendali, niscaya dia tidak memperdulikan hikmatnya, hanyalah melepaskan syahwatnya, lalu zinalah yang terjadi, dan kalau mereka beranak, kacaulah keturunan.
Maka agamapun mengajarkan penyaluran syahwat itu, mencari jodoh, mencari isteri untuk teman hidup, dengan jalan yang halal. Baik sebelum jodoh bertemu atau sesudahnya, sebahagian besar hidup manusia adalah didorong oleh cinta kepada perempuan. Ada manusia yang jatuh bangkit lagi karena digiurkan oleh senyum perempuan. Tetapi tidak kurang pula manusia yang naik bintang kehidupannya, karena dorongan perempuan.
 Tuhan Adil. Di dalam ayat ini tidak disebutkan yang sebaliknya, yaitu bahwa perempuan tergila-gila kepada laki-laki. Perempuan yang tergila-gila kepada laki-laki diumpamakan tidak ada saja, karena sangat jarang. Yang jarang itu ialah perempuan­-perempuan yang tidak beres (abnormal). Umumnya pada perempuan hanyalah kesetiaan, penyerahan diri dan kelemah-­lembutan. Tetapi kesetiaan, penyerahan diri dan kelemah-lembutan itulah pula yang membuat laki-laki tambah terpesona. Memang, pada perempuan diadakan juga syahwat. Tetapi latar-belakang dari syahwat perempuan ialah karena insting atau naluri hendak mengasuh anak.
Kedua: Anak Laki-laki
Di ayat ini disebut banin, ditonjolkan kesukaan karena ingin mempunyai anak, terutama anak laki-laki, termasuk hal yang dihiaskan pula bagi manusia. Dia menjadi yang kedua sesudah kesukaan syahwat perempuan. Sekali lagi kita katakan: Tuhan Adil! Pada yang pertama disebutkan bahwa laki-laki menginginkan perempuan, tetapi pada yang kedua diterangkan bahwa laki-laki menginginkan anak laki-­laki. Jika disini tidak disebut menginginkan anak perempuan, karena yang akan menginginkannya bukan lagi ayahnya, tetapi ibunya.
Memang, oleh karena keinginan kepada anak laki-laki sebagai penyambung turunan, sedang anak perempuan setelah dewasa hanya akan menjadi penghuni rumah orang lain, maka di zaman jahiliyah tidak suka kepada anak perempuan itu sampai membawa kepada benci. Mereka malu mendapat anak perempuan. Muka mereka menjadi hitam bila orang mengabarkan bahwa mereka telah dapat anak perempuan, bahkan sampai ada yang menguburkan anak perempuan itu hidup-hidup. Maka di dalam ayat ini masih dibayangkan bahwa keinginan mendapat anak laki­-laki itu lebih juga utama bagi mereka daripada mendapat anak perempuan.
Di waktu masih kecil anak-anak laki-laki sebagai perhiasan mata karena lucunya, karena dia tumpuan harapan, maka setelah dia besar, dia menjadi kebanggaan karena kejayaan (sukses) hidupnya. Sehingga ada orang tua-tua yang tidak bosan-bosan memuji anak laki-lakinya di hadapan orang lain, dengan tidak memperdulikan apakah orang lain itu telah bosan mendengarkan atau tidak. Keinginan dan kebanggaan dengan anak laki-laki ialah gejala dari kesadaran manusia bahwa dia akan mati. Dia pasti mati, tetapi di dalam instingnya ada pula keinginan hidup terus. Hidup itu akan diteruskan oleh anak, dan anak akan beranak dan bercucu pula. Kadang-kadang pula didorong oleh perasaan akan adanya pelindung di hari tua.
Ketiga: Berpikul-pikul Emas dan Perak
Yaitu kekayaan. Manusia semuanya mempunyai keinginan mempunyai kekayaan emas dan perak. Di dalam ayat disebut emas dan perak, karena memang ukuran (standard) kekayaan yang sebenarnya ialah emas-perak. Walaupun satu waktu kita hidup dengan uang kertas, namun uang kertas itu mesti mempunyai sandaran (dekking) emas di dalam bank. Tidak akan tercapai banyak maksud kalau tidak ada uang. Kita mempunyai keinginan banyak hendaknya uang itu, malahan di dalam ayat disebut berpikul-pikul, karena sangat banyaknya. Keinginan mempunyai kekayaan itu tidaklah ada batasnya. Dari kecil sampai besar, dari muda sampai tua, dari hidup sampai mati, tidak ada manusia menginginkan kekayaan dengan terbatas. Sehingga Nabi kita saw pernah bersabda:

Description: http://kongaji.tripod.com/myfile/Ali_Imran_ayat_14_17_files/image004.jpg
"Kalau adalah bagi anak Adam dua buah lembah dari emas , masihlah dia menginginkan yang ketigo. Tapi tidaklah yang akan memenuhi perut anak Adam selain tanah , Dan Allah akan memberi taubat pada yang taubat " (Bukhari dan Muslim dari hadits Ibnu Abbas).
Keempat Kuda Kenderaan yang Diasuh
Di zaman dahulu, di kala ayat ini diturunkan, yang diasuh dan dipingit, diberi pelana dan sanggurdi ialah kuda. Dia kenderaan intimewa di dalam perang dan di dalam damai. Di waktu kecil penulis Tafsir ini masih mendapati datuk-datuk di kampung kami, mempunyai kenderaan memakai genta, yang dari jauh sudah kedengaran bunyinya. Di zaman negeri kami masih memakai pangkat Tuanku Laras, masyhurlah "Kuda Tuanku Laras." Untuk memelihara kuda, di negeri kami Minangkabau sehingga diadakan pacuan kuda menurut adat tiap-tiap tahun pada beberapa negeri. Lantaran itu maka kenderaan kuda bukan saja sebagai perhiasan melainkan menjadi pelengkap hidup yang mesti (vital), sebagai rangkaian dari yang sebelumnya, yaitu kekayaan emas-perak, anak-cucu dan isteri yang setia.
Di zaman kita sekarang mundurlah kuda kendaraan yang dipingit dan naiklah kepentingan kenderaan bermotor. Dia menjadi alat perlengkapan hidup di zaman modern, sehingga mobil tidak lagi barang mewah, tetapi barang penting. Jalan jalan raya di seluruh dunia telah diubah pembuatannya daripada 100 tahun yang lalu, di zaman memakai gerobak dan pedati. Maka dihiaskanlah dalam hati manusia keinginan memakai kendaraan. Timbullah perlombaan merk mobil dan model mobil. Sehingga ada orang yang gila mobil. Apatah lagi industri-industri mobil itu tidak henti­-hentinya mengubah model tiap-tiap tahun, karena kepentingan berniaga, sehingga melihat model yang baru, orang jadi bosan dengan model mobilnya yang telah dianggap using.
Kelima: Binatang-binatang Ternak
Di negeri kita sendiri kekayaan kaum Muslimin di pulau Sumbawa dan pulau Lombok ditentukan oleh beberapa puluh atau beberapa ekor memelihara lembu dan berapa pengirimnya ke Jawa atau ke Singapura dalam setahun.

Keenam : Dan Sawah-Ladang
Kekayaan dari perkebunan dan pertanian. Di dalam ayat ini ialah menjelaskan kekayaan pertanian ini dihiaskan bagi manusia. Sehingga kadang-kadang mereka tidak mengiri-menganan lagi, menumpahkan seluruh tujuan hidup untuk itu, untuk keenamnya atau untuk salah satu dari keenamnya, atau se-bahagian dari keenamnya. Sehingga kadang-kadang mereka asyik dengan itu, manusiapun lupa akan yang lebih penting. Oleh sebab itu maka Tuhan bersabda memberi peringatan dengan lanjutan ayat:
ذلِكَ مَتاعُ الْحَياةِ الدُّنْيا
" Yang demikian itulah perhiasan hidup di dunia. "
Tegasnya bahwasanya semuanya itu. hanyalah perhiasan hiclup di dunia, niscaya  akan habis untuk itu, sedangkan perhiasan untuk di akhirat kelak tidak. Tuhan lebih tegaskan lagi:
وَ اللهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Namun di sisi Allah ada (lagi) sebaik-baik tempat kembali . " (Ujung ayat 14).
Di Ujung ayat diterangkan bahwa ada lagi yang lebih penting, entah berapa ribu kali lebih penting daripada perhiasan dunia itu, ialah sebaik-baik tempat kembali disediakan Allah. Sebab selama-lama hidup di dunia pasti kembali kepada Allah. Tuhan menyediakan bagi kita sebaik-baik tempat kembali. Keridhaan dari Allah, inilah yang sebenar puncak nikmat syurga. Malahan di ayat lain dilebih­ terangkan lagi:
"Dan keridhaan Allah itu adalah lebih besar." ( at-Taubah : 72 )
2.    Tafsir al-Misbah
Dalam tafsir al-Misbah ayat ini melukiskan mengenai seseorang yang dapat mengambil pelajaran dari peristiwa dan ada juga yang menghalanginya terlibat dalam perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.
Dijadikan indah bagi manusia kecintaan aneka syahwat yakni aneka keinginan.
Dalam ayat ini yang dijadikan indah adalah kecintaan kepada aneka syahwat. Syahwat adalah kecenderungan hati yang sulit terbendung kepada sesuatu yang inderawi atau material. Hal-hal yang dicintai adalah keinginan terhadap wanita-wanita, anak-anak lelaki, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang.
Yang dipertanyakan, apakah lelaki dan wanita tidak dicintai oleh manusia, atau kata manusia pada ayat ini hanya untuk pria? Tidak disangkal manusia pada ayat ini adalah semua putra-putri Adam apalgi yang dewasa baik pria maupun wanita.
Ada dua jawaban yang dapat dikemukakan sebagai sebab tidak disebutnya lelaki dan anak-anak perempuan. Pertama ayat ini, enggan mencatat secara eksplisit syahwat wanita terhadap pria, demi memelihara kehalusan wanita. Di sisi lain, ayat ini menyebut anak-anak lelaki tidak anak wanita, karena keadaan masyarakat ketika itu masih sangat mendambakan anak laki-laki dan tidak menyambut baik kehadiran anak wanita. Masyarakat Arab Jahiliyyahketika itu memandang rendah kedudukan wanita dan menganggap mereka hanya pembawa aib. Itulah sebabnya mengapa anak wanita tidak disebutkan dalam rangkaian redaksi ayat ini.
Jawaban kedua berkaitan dengan gaya bahasa al-Qur’an yang cenderung mempersingkat uraian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ayat tersebut menyatakan Dijadikan indah pada manusia seluruhnya,kecintaan kepada aneka syahwat, yaitu wanitawanita bagi pria, dan pria-pria bagi wanita, serta anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan.
Dijadikan indah juga bagi manusia kecintaan kepada harta yang tidak terbilang lagi berlipat ganda.
Al-Qânathîr adalah bentuk jamak dari qinthâr. Ada yang memahami kata qinthâr dalam bilangan tertentu, seperti 100 kg, dan adapula yang tidak menetapkan jumlah. Dengan memerhatikan ayat ini tergambar, betapa cintanya manusia terhadap harta benda dari jenis emas, perak dan sebagainya.
Demikian juga dengan kuda pilihan. Kata pilihan ini menunjuk kepada maksud dari kuda-kuda yang bersifat istimewa yang berbeda dengan kuda-kuda biasa, sehingga benar-benar kuda pilihan.
Selanjutnya, binatang ternakpun merupakan salah satu yang yang dicintai oleh manusia. Maksud dari binatang ternak pada ayat ini adalah sapi, kambing, domba, dan unta, baik jantan maupun betina, sebagaimana disebut dalam QS.al-An’am [6]: 143-144.
Yang terakhir disebut ayat ini adalah sawah ladang, yang dimaksud dalam ayat ini adalah () ḥarts, ini dijadikan yang terakhir karena untuk memerolehnya perlu upaya ekstra dari manusia.
Yang memperindah semuanya untuk manusia adalah Allah. Hal itu adalah fitrah, yakni bawaan manusia sejak kelahirannya bahwa mereka mencintai lawan jenisnya dan harta benda yang beraneka ragam.
Allah menugaskan manusia untuk menjadi khalifah dibumi. Mereka ditugaskan membangun dan memakmurkannya. Untuk maksud tersebut Allah menganugerahkan naluri kepadanya yang rinciannya disebutkan dalam ayat ini. Naluri inilah yang menjadi pendorong utama bagi segala aktivitas manusia. Dorongan ini mencakup dua hal pokok yaitu, memelihara diri dan memelihara jenis. Dari keduanya lahir berbagai macam dorongan yang lain seperti, memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, keinginan untuk memiliki dan hasrat untuk menonjol.
Visi masa depan yang jauh merupakan etika pertama dan utama dalam setiap aktifitas, sehingga pelakunya tidak sekedar keuntungan sementara atau duniawi yang segera habis tetapi selalu berorentasi masa depat
Apabila yang memperindah syahwat itu adalah Allah maka demikian keseluruhan dasarnya baik, karena itu lanjutan ayat tersebut menyatakan : itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik kesenangan hidup dilukiskan oleh ayat diatas dengan istilah mata’ yang makna asalnya adalah “kesenangan yang mudah diperoleh lagi sementara”.
Namun jika diperindah oleh setan, maka ia dijadikan tujuan.cara dan dengan siapa tidak lagi di indahkan bahkan karena cinta orangtua membela anaknya walau salah jika harta dicintakan syaithon diciptakan manusia, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya dia akan menumpuk dan melupakan fungsi sosial harta. Yang dilukiskan tadi tidak dikehendaki oleh Allah dan bukan itu tujuan Allah memperindah Syahwat – syahwat itu untuk manusia.

3.    Refleksi Ayat
Islam adalah agama yang sempurna yang telah Allah ridhai untuk umatnya. Islam datang sebagai rahmatan lil ‘alamin. Islam menyajikan segala solusi atas perkara keduniaan bagi para umatnya. Al-Quran sebagai kitab yang sempurna mengatur dan menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup manusia baik saat sekarang, yang telah lalu dan akan datang. Al-Quran membahas proses kejadian manusia hingga apa yang  akan menjadi rezeki bagi manusia agar dapat menjalani hidupnya di dunia. Salah satunya mengenai dunia pertambangan.
Ketika membicarakan persoalan ilmu pengetahuan, Islam turut andil didalamnya dimana dalam al-Qur’an telah disebutkan setiap perkara namun diakui dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang harus kita ta’wilkan agar memperoleh makna sejati yang diharapkan. Pada dasarnya al-Qur`an menyuruh kita untuk menafsirkan ayat-ayatnya melalui riset ilmiah. Banyak istilah konseptual yang sulit ditangkap tanpa dukungan ilmu pengetahuan modern. Misalnya tentang proses pertumbuhan janin dalam perut, statemennya baru menjadi jelas setelah berkembang ilmu kedokteran modern.
Semua ayat Allah yang bertebaran di alam semesta tak akan terbaca jika seseorang tidak mampu menggunakan nalarnya untuk menganalisa dan merenungkan asal-usulnya dan kehebatan penciptanya. Maka berkembanglah dalam tradisi pemikiran Islam apa yang disebut ilmu mantiq, ilmu kalam, filsafat, ilmu tafsir, dan ushul fiqih yang dengan penalaran sistimatis ingin menangkap keberadaan dan kehendak Tuhan melalui jejak-jejak karya dan kalam-Nya.
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Al-Quran sangat banyak memuat ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pertambangan, memuat masalah bahan-bahan galian ataupun kandungan dalam bumi yang manusia pijak ini. Bahan-bahan galian yang berupa mineral dan batuan merupakan objek utama dalam dunia pertambangan yang memiliki nilai ekonomis dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya di dunia sebagai perhiasan, sebagaimana firman Allah swt dalam Quran Surah Ali 'Imran Ayat 14.
Emas dan perak merupakan salah satu bahan galian yang menjadi objek dalam dunia pertambangan. Ini semua Allah ciptakan sebagai kesenangan hidup di dunia bagi manusia. Teknologi pertambangan sudah lama dikenal oleh dunia dan ternyata ilmuan pertama yang mengembangkan teknologi pertambangan berasal dari ilmuan Islam. Alhasil sebenarnya dunia pertambangan harus berterima kasih kepada Islam. Karena dari kejeniusan berpikir para ilmuan Islam, dunia petambangan bisa maju pesat seperti saat ini. Ilmuan Islam dalam menjalani hidupnya menjadikan al-quran sebagai landasan berfikir termasuk saat menemukan teknologi pertambangan yang sangat berhubungan dengan al-Quran. Wajar memang, jika dunia pertambangan Islam begitu maju.
Karena jika melakukan survey, negara-negara yang kaya akan sumber daya alam adalah negeri-negeri kaum muslim. Cadangan minyak terbesar misalnya terdapat di daerah timur tengah. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Ada data yang perlu semua ketahui tentang kekayaan alam Indonesia, misalnya :
  1. Kekayaan minyak di Aceh ternyata memiliki cadangan 17,1 triliun kubik gas. Dengan kapasitas produksi 220 kargo atau 6,5 juta ton pertahun. Pembagian keuntungannya Pertamina 55%, Exxon Mobil 30%, Japan Indonesia LNC (15%).
  2. Di Blok cepu cadangan minyak 781 juta barel. Produksi puncaknya 165 ribu barel perhari. Dengan produksi seperti ini potensi pendapatannya 700 juta – 1,2 miliar US dollar. Pembagian keuntungannya Exxon mobile 45%, pertamina 45 % dan sisnya dikembalikan ke daerah.
  3. Di papua, cadangan emasnya terbesar kedua di dunia 86,2 juta ons emas, 32,2 juta ton tembaga, 154,9 juta ons perak. Total produksi 25,8 juta onsemas dan 7,5 juta ton tembaga sejak tahun 1988 – 2004. Pembagian keuntungannya Freeport (81,28%), PT. indocopper investama (9,4%) dan pemerintah Indonesia (9,4%).
Kita belum berbicara potensi yang dimiliki oleh negeri-negeri kaum muslimin yang ada di timur tengah. Bayangkan bagaimana seandainya institusi kekhilafahan masih tegak dan seluruh negeri kaum muslimin bersatudalam institusi tersebut? Tentu negaraIslam akan tampil sebagai negara adidaya.
Oleh karena itu, kaum muslimin dahulu terpicu semangatnya untuk melakukan rekayasa teknologi dalam pertambangan. Namun sayang sejarah emas ini seolah-oleh sengaja dipendam dari hadapan kaum muslimin.
Ilmuan muslim dulu yang merekayasa teknologi pertambangan tidak dipicu dengan iming-iming materi tetapi mereka bergerak karena ada dorongan ruhiyah yang begitu besar, dan semata-semata sebagai wujud pengabdian kepada Allah. Maka wajar saja jika Allah menurunkan pertolongannya. Karena janji Allah dalam al-quran surah Muhammad ayat 7 : “Siapa saja yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya dan meneguhakan kedudukannya.”
Ketika mencapai masa keemasannya, peradaban Islam menguasai pertambangan aneka kekayaan alam. Dunia Islam dengan luas wilayah yang terbentang di tiga benua Asia, Afrika, dan Eropa memiliki sumber daya alamyang melimpah. Tak heran jika pada masa kekhalifahan Islam, industri pertambangan menjadi salah satu penopang kejayaan.
Salah satu bukti bahwa peradaban Islam telah menguasai aneka jenis pertambangan ditandai dengan kata ma'din (bentuk jamaknya ma'adin) yang artinya merujuk pada kata 'pertambangan'. Sedangkan kata mu'addin berarti "penambang". Namun,dalam bahasa Arab modern untuk kata pertambangan menggunakan kata manjam.
Sedangkan, ma'din atau ma'dan digunakan untuk 'logam' atau 'mineral'. Sejarah pertambangan di dunia Islam tercatat dalam buku-buku geografi, buku-buku tentang mineralogi, dan berbagai rujukan lainnya, ditambah lagidengan penemuan arkeologis. Aneka pertambangan yang telah dikembangkan umat Islam di era kekhalifahan, antara lain, emas, perak, timah hitam, bijih tembaga, bijih seng, besi, baja, garam, tawas, dan batu mulia. Dari ayat  tersebut dengan dua penafsiran dari tokoh yang berbeda terlihat jelas bahwasannya sifat manusia yang mencintai kebendaan dunia dalam hal ini adalah hasil tambang adalah fitrah manusia yang menyukai keindahan. Sehingga dibolehkan bagi manusia untuk mengelola bumi dan memanfaatkan apa yang ada didalamnya asal dengan tujuan untuk memakmurkan bumi bukan dengan pengexploitasi secara berlebihan, sehingga antara dunia dan akhirat akan berimbang.






















DAFTAR PUSTAKA

1.    Amrullah Abdul Malik al-Karim. Al-Azhar. Jilid 9. Singapura: Pustaka Nasional. 2003.
2.    Syihab, M. Quraisy. Tafsir al-Misbah. Volume 1. Ciputat Tangerang: Lentera Hati 2005.
3.    http//www.dakwatuna.com/2013/11/25/42696/mengenai-pertambangan-yang-islami-pertambangan-yang-ramah-lingkungan/#axzz42zal8ntx



No comments:

Post a Comment