Meildha try afta (surah an-nahl ayat 80-81)
A. Tafsir Q.S AN-Nahl ayat 80 - 81
Q.S An-nahl ayat 80
وَاللهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوْتِكُمْ سَكَنًا
وَّجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُوْدِ الأَنْعَامِ بُيُوْتَا تَسْتَخْفُوْنَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ
وَ يَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثَا
وَمَتَاعًا إِلَي حِيْنَ
Artinya :
“ Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal
dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah ( kemah – kemah ) dari kulit binatang
ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan kamu
bermukim dan ( di jadikan-Nya pula ) dari bulu domba, bulu onta dan bulu
kambing, alat - alat rumah dan perhiasan (yang kamu pakai ) sampai waktu ( tertentu
). “
Q.S An-Nahl ayat 81
والله جعل لكم مما خلق ظلالا وجعل لكم من الجبال أكناتا وجعل لكم
سرابيل تقيكم الحر وسرابيل تقيكم بأسكم كذلك يتم نعمته عليكم لعلكم تسلمون
“ Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah
dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal digunung-gunung. Dan
dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian ( baju besi
) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan
nikmat - Nya atasmu agar kamu berserah diri ( kepada - Nya ). ”
B. MUFRODAT ( KOSA
KATA )
Q.S An - Nahl ayat 80 - 81
Tempat tinggal : سكن
Perjalanan ازجعن :
Bulu domba الأسوف :
Bulu unta الأوبر :
Bulu kambing الأشعر :
Perabot rumah الأثث :
Apa yang di nikmati الإمتع :
Siapa yang dijadikan naungan إزحلل :
Goa dan sebagainya الأكن :
Pakaian yang terbuat dari kapas سربل :
Kesusahan البعس :
C. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat di kemukakan, ketika seorang arab bertanya
kepada Nabi SAW tentang Allah, beliau membacakan ayat Allah huma ja a’ala
lakum min buyu tikum sakana (dan Allah yang menjadikan bagimu tempat
tinggal ) orang itu pun mengiyakan. Kemudian Nabi membacakan kelanjutan ayat
tersebut wajaa’la lakum min juulu dil an ‘ami buyunna tastaghifunahaa yau ma
dzo’nikum way au iqaa matikum ( dan dia menjadikan bagimu rumah-rumah dari
kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan ( membawanya ) pada waktu kamu
berpergian dan pada waktu bermukim ), orang itupun mengiyakan. Dan Rasul pun
melanjutkan ayat tersebut dan orang itu pun mengiyakan. Namun ketika nabi
sampai pada ayat 81 bagian kadza lika yatimu ni’matann ‘alaikum laa
a’allakum taslimun. ( demikian Allah menyempurnakan nikmatNya kepadamu agar
kamu berserah diri kepadaNya ), orang itu pun berpaling dan tidak mau masuk
islam. Maka turunlah ayat selanjutnya ayat 83,yang menegaskan bahwa walaupun
orang – orang tahu akan nikmat yang di berikan Allah, tapi kebanyakan di berikan
Allah, tapi kebanyakan dari mereka tetap kafir.
Tafsir Ayat Produksi ( Q.S An-Nahl ayat 80 )
A.
Tafsir Al - Magrahi
Allah menjadikan bagi mereka rumah-rumah untuk tempat tinggal
mereka kemudian dari kulit - kulit
binatang. Dia menjadikan rumah - rumah yang ringan untuk mereka bawa didalam
perjalanan, dan mereka jadikan kemah - kemah di waktu mengadakan perjalanan
maupun di waktu bermukim; dan dia menjadikan benteng-benteng digunung.
Pendek kata, Allah
menyebutkan nikmat-nikmat yang dia limpahkan kepada para Hambanya. Di mulai
dengan nikmat yang dikhususkan bagi orang - orang yang bermukim, dengan
firman-Nya, “menjadikan bagi kalian rumah-rumah kalian sebagai tempat
tinggal.”
“dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah ( kemah – kemah ) dari
kulit binatang.”
Kemudian bagi orang yang tidak mampu melakukan hal itu, tidak pula
mempunyai naungan selain dari pada tempat bernaung, dengan firman - Nya, “ menjadikan bagi kalian tempat bernaung
dari apa yang telah dia ciptakan, ”
Penjelasan
Karunia Allah kepada Hamba - Nya
والله جعل لكم من بيوتكم سكنا
“Allah lah yang menjadikan bagi kalian rumah-rumah dari batu dan tanah
liat, sebagai tempat tinggal ketika kalian bermukmin.”
وجعل لكم من جلودا لا نعام بيوتا تستخفونها يوم ظعنكم و يوم أقامتكم
“dia menjadikan bagi kalian stupa dan kemah - kemah dari rambut dan
bulu binatang ternak, yang ringan untuk kalian bahwa ketika kalian mengadakan
perjalanan dari dari negri kalian, serta ketika kalian bermukim.”
ومن أصوافها وأوبارها وأشعارها أثاثا ومتاعا إليحين
“dan dari bulu domba, bulu unta, serta rambut kambing. Dia
menjadikan perkakas rumah kalian, seperti sapu, tutup dan alas. Juga menjadikan
kesenangan berupa harta dan perdagangan hingga waktu yang telah ditentukan,
yaitu ketika ajal kalian habis.
B. Tafsir Al - Azhar
“Dan Allah telah
menjadikan untuk kamu dari rumah-rumah kamu, sebagai tempat tinggal.” ( pangkal ayat 80 ). Di ayat ini di juruskan lagi perhatian kita
kepada rumah tangga kita sendiri, tempat kita mendidik anak, tempat kita
beristirahat, tempat berteduh kehujanan dan bernaung ketika kepanasan. Dan
tempat kamu bertekun ibarat kepada tuhan dan mensyukuri nikmat-Nya. Maka selain
dari rumah tempat tinggal itu di tarik pula perhatian kepada pengembara, atau
pejuang-pejuang di zaman perang jihad menegakkan agama Allah: “dan
dijadikan-Nya untuk kamu dari kulit binatang ternak sebagai rumah, yang terasa
ringan bagimu dihari keberangkatan kamu.” Mudah di angkat-angkatkan “Dan di hari
penetapan kamu” Sehingga biasa lekas di pasang. Ayat ini, selain dari di
rasai oleh para pejuang penyebar islam di zaman dulu, amat di rasai sampai
sekarang oleh orang-orang badwi yang hidup dalam khemah-khemah.”Dan dari
bulu – bulunya, dan rambut-rambutnya, menjadi perkakas rumah dan perhiasan,
sampai suatu masa.” ( ujung ayat 80 ).
Demikianlah
keadaanmu mengambil faedah dari padanya, sampai datang suatu masa kamu harus
meninggalkannya dan pulang kembali kepada Tuhanmu.
C. Tafsir Al-Mishbah
Ayat ini mengingatkan manusia tentang
bnikamt yang dapat di perolehnya dari binatang ternak itu dengan menyatakan
bahwa dan di samping nikmat-nikmat yang lalu (nikmat untuk memperoleh hal-hal
yang bersifat immaterial yakni sarana perolehan pengetahuan), Allah juga
menjadikan bagi kamu Dalam hal ini rumah-rumah kamu sebagai tempat tinggal yang
dapat memberi ketenangan menghadapi gangguan lahir dan batin dan dia menjadikan
bagi kamu dari kukit binatang ternak seperti unta, sapi, kambing dan sebagainya
rumah-rumah yakni kemah-kemah berdampingan yang kamu merasakannya ringan
membawanya pada hari yakni di waktu kamu berpergian dan pada hari yakni di
waktu kamu bermukim dan di jadikanNya pula untuk kamu dari bulu domba, bulu onta
dan bulu kambing. Aneka alat - alat rumah tangga dan kesenangan yakni
perhiasan serta hal - hal yang menyenangkan untuk kamu pakai dan
nikmati sampai waktu tertentu singkat.
FirmanNya
: (والله جعل لكم من بيوتكم)
Wa Allah ja’ala lakum min buyutikum/ Dan
Allah menjadikan bagi kamu rumah-rumah kamu dst. Mengandung arti bahwa
Allah menciptakan bagi manusia bahan-bahan untuk di jadikan rumah, serta
mengilhami mereka cara pembuatannya. Ilham membuat rumah merupakan tangga
pertama bagi bangunnya peradaban umat manusia skaligus merupakan upaya paling
dini dalam membentengi diri manusia guna memelihara kelanjutan hidup pribadi,
bahkan sejenisanya. Dengan demikian, ini adalah nikmat yang sangat besar.
Kata
(بيت)
bait / rumah, pada mulanya berarti tempat berada di waktu malam, baik tempat
itu berupa bangunan tetap, maupun sementara seperti kemah-kemah, makna tersebut
kemudian berkembang menjadi tempat tinggal, baik di gunakan di waktu malam
ataupun siang. Agaknya penamaan itu demikian, karena pada dasarnya seseorang
bisa saja terus berkeliaran di siang hari tanpa kembali ke rumah, namun jika
malam tiba, ia meresa sangat perlu kembali ke tampat tinggalnya untuk tidur.
Kata
(سكن)
sakanan terambil dari kata yang bermakna tenang setelah sebelumnya bergejolak.
Rumah berfungsi memberikan ketenangan kepada penghuninya setelah seharian bergulat
dengan aneka problem di luar rumah. Keberadaan di rumah menjadikan seseorang
dapat melepaskan lelah dan merasa tenang tidak terganggu bukan saja oleh
binatang buas, tetapi juga oleh pengunjungnya yang masuk tanpa izin. Itu
sebabnya Al-Qur’an memerintah siapapun yang kan memasuki rumah walau pemiliknya
sendiri untuk mengucapkan salam sebagai tanda sekaligus doa kedamaian bagi yang
berada di dalam rumah. Di sisi lain, Rasul SAW. Mengingatkan para tamu untuk
kembali bila selamanya tidak terjawab setelah tiga kali mengucapkannya. Di sisi
lain, rumah tangga yang minimal terdiri dari suami dan istri, juag bertugas
menciptakan sekan yakni sakinah yaitu ketenangan batin seluruh anggota
keluarga.
FirmanNya
: (وجعل لكم من جلودا لأنعام)
Wa ja’ala lakum min juludi al-an’am/ dan dia menjadikan bagi kamu dari kulit
binatang ternak rumah – rumah di jadikan dasar oleh ulama tentang bolehnya
memanfaatkan semua kulit binatang yang hidup lalu di sembelih. Tetapi tentu
saja kulit tersebut baru menjadi suci bila telah di masak. Imam Ahmad Abu
Hanifah berpendapat bahwa binatang yang mati tanpa di sembelih secara syara’
sama sekali tidak dapat di manfaatkan walau telah di masak, karena kulit
tersebut di nilainya sama dengan bangkai. Namun, Al-Quthubi yang menukil
pendapat di atas berkomentar, “Riwayat-riwayat yang membolehkan pemanfaatan
kulit di maksud setelah di masak, menghadang pendapat ini. Kulit babi, demikian
juga anjing, tidak termasuk kulit yang di bolehkan pemanfaatnya. Demikian,
dalam madzhab Syafi’i. Tetapi beberapa ulama memperbolehkan pemanfaatan kulit
babi yang di masak, dan menilainya hanya makruh. Pendapat terakhir ini sangat
lemah.
FirmanNya
: (متاعا إلي حين)
mata’an ila hin / kesenangan sampai waktu tertentu merupakan nasihat yang
berharga agar manusia tidak terpukau oleh alat-alat rumah tangga dan perhiasan
serta aneka kenikmatan duniawi, karena hal-hal tersebut hanya bersifat
sementara, jika bukan barangnya yang rusak sehingga meninggalkan pemiliknya,
maka sang pemilik yang wafat meninggalkannya.
Q.S. An-Nahl ayat 81
A. Tafsir Al - Maraghi
Dia menjadikan pakaian yang melindungi
mereka dari sengatan panas, dan baju besi untuk melindungi sebagian kalian dari
penganiayaan sebagian yang lain di dalam perang.
Selanjutnya Allah menyebutkan nikmat - nikmat yang di butuhkan oleh setiap orang dengan firmanNya., “ dan dia menjadikan bagi kalian pakaian. ” Lalu menyebutkan apa yang di perlukan di dalam peperangan, dengan
firmanNya, “dan pakaian ( baju besi ) yang memelihara kalian dalam
peperanagan.”
Penjelasan
والله جعل لكم مما خلق ظلالا
Di antara nikmat – nikmat - Nya kepada kalian ialah, Dia menjadikan
bagi kalian di antara pepohonan dan lain - lain yang telah di ciptakan Allah, maung - maung yang dengannya kalian berenang dari panas yang
terik.
وجعل لكم من الجبال أكنانا
Dari
gunung-gunung, dia menjadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal, seperti
lubang-lubang, goa-goa, dan sebaagainya.
وجعل لكم سرابيل تقكم الحر
Dan
dia menjadikan bagi kalian pakaian dari kapas, rami, bulu dan sebagainya, yag
memelihara kalian dari sengatan panas di negeri kalian, panas yang bias
memavarkan otak biawak, yaitu ketika terjadi kemarau.
وسرابيل تقيكم باسكم
Juga
menjadikan bagi kalian baju-baju besi yang melindungi kalian dari keganasan
senjata ketika terjadi peperangan, ketika musuh menyerang lawannya untuk saling
menikam, memukul, dan memanah.
Catatan
: karena negeri Arab sangat panas, dan kebutuhan kepada naungan sangat
mendesak, maka nikmat ini di sajikan di antara nimat - nikmat yang besar. Di samping itu, apa yang dapat memelihara dari panas,
juga dapat memelihara keduanya, tanpa menyebutkan yang lain.
Asy-Syihab
al-Khafaji mengatakan di dalam kitabnya, Ar - Raihanah di dalam ayat ini terdapat rahasia halus yang belum
terperhatikan oleh mereka. Penyebutan panas disini adalah lebih penting, karena
panas lebih banyak meliputi rumah orang - orang Arab. Di samping itu, apa yang dapat
menolak panas dapat juga menyimpan dingin di udara secara keseluruhan. Maka,
terhidarnya panas tidak lain kerena tercapainya dingin. Demikianlah disini
terdapat rahasia yang lebih halus dari pada angin sepoi - sepoi basah. Allah SWT mempunyai mutiara wahyu; di dalamnya kalian mempunyai rahasia - rahasia yang tidak habis - habisnya.
كذلك يتم نعمته عليكم
Sebagaimana
Allah telah menciptakan dan melimpahkan nikmat - nikmat ini kepada kalian. Dia juga menyempurnakan
nikmat dunia dan agama bagi kalian. Kemudian, dia menjadikan kalian raja-raja
dan umara’ di negeri - negeri yang kalian taklukan, serta
menjadikan motivasi kerja kalian, adalah tercapainya keridhaan Allah SWT dan
kemaslahatan umat serta bangsa, sebagaimana firman Allah SWT.
وعد الله الذي آمنوا منكم وعملو الصالحات
ليستخلفنهم في الأرض
“ Dan Allah telah berjanji kepada orang - orang yang beriman di antara kalian dan mengajarkan
amal-amal yang sholeh, bahwa dia sungguh - sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi. ” ( Q.S. An-Nur,24 :55 )
لعلكم تسلمون
Denagn
harapan, kalian dapat memperhatiakan nikmat - nikmat yang telah di limpahkan itu, sehingga kalian
mengetahui hak Tuhan yang melimpahkannya, lalu kalian beriman kepadaNya semata
dari meninggalkan kemusyrikan yang kalian lakukan kerenanya kelian selamat dari
adzab Allah, orang berakal, jika di beri kebaikan, ia akan berterimakasih kepada orang yang telah membei nikmat itu.
a. Tafsir Al-Azhar
“ Dan Allah telah menjadikan untuk kamu. Dari
apa-apa yang telah di jadikan-Nya untung tempat berlindung. ” ( pangkal ayat 81 ). Dengan sedikit kata lain, perhatikan orang musafir yang tengah
kepanasan dalam perjalanan jauh, telah di peringatkan pula akan nikmat Allah yang Nampaknya kecil saja., tetapi
amat diperlukan oleh musafir itu. Dalam perjalanan yang jauh, dalam panas
sangat teriknya,. Dari jauh telah kelihatan serumpun pohon tumbuh di padang,
atau pinggir tebing. Mereka dapat berhenti sebentar kesana melepaskan lelah dan
berlindung dari teriknya panas: “dan di jadikan-Nya untuk kamu dari gunung-gunung akan tempat berteduh.” Berlindung ketika kepanasan, berteduh
ketika kehujanan, atau kemalaman. Juga mengenai orang kafir tadi. Gunung - gunung itu banyak mempunyai lubang - lubang luas yang di namai gua atau ngalau. Yang dapat di jadikan tempat berteduh kalau hujan atau bermalam karena kemalaman. “dan
di jadikan-Nya untuk kamu pakaian - pakaian yang menjaga kamu dari panas.” Yang meskipun memang manusia yang
menenunnya, namun bahan yang akan ditenun, baik berupa kapas atau berupa
bulu-bulu binatang adalah dari Allah SWT belaka. “dan pakaian penjaga kamu
diwaktu peperangan kamu.” Baik baju besi, ketopong zirah, ataupun pakaian
seragam tentara yang kita pergunakan di zaman sekarang untuk berperang, yang
bahannya ataupun warnanya sudah tentu berbeda dengan pakaian diwaktu damai: “demikianlah
di sempurnakan-Nya kepada kamu menyerah diri,”
(ujung ayat 81)
Demikianlah
Tuhan menyambungkan di dalam ayat - ayatnya, sampai kepada yang terkecil - kecil, sampai kepada lindungan pohon di tepi jalan, dan sampai kepada gua di kaki gunung, tempat manusia berlindung dan berteduh. Apakah demikian
tidak juga akan di rasakan betapa luasnya nikmat Allah ? Namun demikian belum jugakah manusia hendak
menyerah ?
b. Tafsir Al-Mishbah
Setelah berbicara tentang perumahan yang
berfungsi member naungan sempurna dan permanen, kini di uraikan tentang naungan dalam bentuk lain yaitu dengan menyatakan bahwa:
dan Allah menjadikan bagi kamu dari apa yang telah dia ciptakan seperti
pepohonan, atau bangunan-bangunan tinggi tempat-tempat bernaung dari cuaca
panas atau dingin, dan jadikan bagi kamu tempat-tempat tertutup yakni gua dan
lorong-lorong digunung - gunung yang dapat kamu jadikan tempat
tinggal atau bernaung sebagaimana halnya rumah - rumah dan dia di jadikan bagi kamu pakaian dari berbagai bahan seperti kapas, katun dan
wol yang dapat memelihara kamu dari sengatan panas dan dingin, dan berupa pakaian
berupa baju-baju besi yang memelihara kamu dari peperangan,
Demikianlah sebagaimana Allah menciptakan
kamu dari tiada, juga menyempurnakan nikmat - Nya atas kamu dengan jalan mengutus para nabi untuk
menyampaikan petunjuk keagamaan agar kamu berserah diri yakni tunduk patuh
melaksanakan perintah - perintah-Nya.
Kata ( أكنان ) aknan adalah bentuk jamak dari
kata ( كن ) kin yakni sesuatu yang menutupi, dan yang dimaksud disini
adalah gua dan semacamnya yang sering di temukan di pegunungan, sedangkan kata ( سرابيل )
Sarobil adalah adalah bentuk jamak dari kata ( سربال ) sirbal yaitu pakain yang
menutupi anggota tubuh manusia, dengan tujuan apapun, seperti baju atau
perisai.
Ayat di atas tidak menyebut secara tersurat fungsi pakaian sebagai pemelihara
dari sengatan dingin. Ini bukan saja karena masyarakat Arab Khususnya di tempat turunnya ayat ini di mekah lebih merasakan kesulitan sengatan panas, tetapi juga karena sebelum
ayat ini pada Q.S. An-Nahl ( 16 ) : 5 yang lalu telah disebutkan nikmat
kehangatan yang di anugrahkan Allah melalui binantang
ternak. Di sini lain sifat bahasa Al-Qur’an yang tercenderung kepada ijma yakni
penyingkatan seringkali menyukupkan penyebutan satu hal, walau yang di maksudkannya lebih dari satu, jika dari konteks nya telah dapat
dipahami.
Pada ayat ini disebut dua fungsi pakaian,
yaitu memelihara dari sengatan panas ( dan dingin ) dan memelihara dari serangan musuh.
D.
kesimpulan
Preoduksi
merupakan suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang
tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang di
gunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di
hasilkan dari suatu proses produksi. Produksi juga merupakan pusat pelaksanaan
kegiatan konkrit mengadakan barang - barang dan jasa - jasa. Tanpa kegiatan ini
kosonglah arti suatu badan usaha.
Dari pengertian
tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi :
1.
Menghasilkan
barang atau jasa
2.
Meningkatkan
nilai guna barang atau jasa
3.
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat
4.
Meningkatkan
keuntungan
5.
Memperluasa
lapangan usaha
6.
Menjaga
kesinambungan usaha perusahaan
Dan ada juga beberapa prinsip yang diperhatikan dalam produksi,
antara lain di kemukakan oleh Muhammad al - Mubarak, yaitu sebagai berikut :
1.
Dilarang
memproduksi dan memperdagangkan komoditas yang tercela karena bertentangan
tentang syari’ah
2.
Dilarang
melakukan kegiatan produksi yang mengarah kepada kedzoliman
3.
Dilarang
melakukan ikhtikar ( penimbangan barang )
4.
Memelihara
lingkungan
produksi
menurut Al - Qu’an adalah mengadakan atau mewujudkan sesuatu barang atau jasa
yang bertujuan untuk kemaslahatan
Daftar puataka
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi juzz 14, Toha
putra, Semarang,1985
M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Mishbah volume 7 ( pesan, kesandan
keserasian al-Qur’an ), Lantera Hati, Jakarta,2002
No comments:
Post a Comment