Thursday, March 17, 2016

Meildha try afta (surah an-nahl ayat 80-81)
A. Tafsir Q.S AN-Nahl ayat 80 - 81
Q.S An-nahl ayat 80
وَاللهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوْتِكُمْ سَكَنًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُوْدِ الأَنْعَامِ بُيُوْتَا تَسْتَخْفُوْنَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَ يَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثَا وَمَتَاعًا إِلَي حِيْنَ
Artinya :
“ Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah ( kemah – kemah ) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan kamu bermukim dan ( di jadikan-Nya pula ) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat - alat rumah dan perhiasan (yang kamu pakai ) sampai waktu ( tertentu ). “
Q.S An-Nahl ayat 81
والله جعل لكم مما خلق ظلالا وجعل لكم من الجبال أكناتا وجعل لكم سرابيل تقيكم الحر وسرابيل تقيكم بأسكم كذلك يتم نعمته عليكم لعلكم تسلمون
 “ Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal digunung-gunung. Dan dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian ( baju besi ) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat - Nya atasmu agar kamu berserah diri ( kepada - Nya ). ”
B. MUFRODAT ( KOSA KATA )
Q.S An - Nahl ayat 80 - 81
Tempat tinggalسكن  
Perjalanan  ازجعن :
Bulu domba  الأسوف :
Bulu unta  الأوبر :
Bulu kambing  الأشعر :
Perabot rumah  الأثث :
Apa yang di nikmati  الإمتع :
Siapa yang dijadikan naungan  إزحلل :
Goa dan sebagainya  الأكن :
Pakaian yang terbuat dari kapas  سربل :
Kesusahan  البعس :
C. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat di kemukakan, ketika seorang arab bertanya kepada Nabi SAW tentang Allah, beliau membacakan ayat Allah huma ja a’ala lakum min buyu tikum sakana (dan Allah yang menjadikan bagimu tempat tinggal ) orang itu pun mengiyakan. Kemudian Nabi membacakan kelanjutan ayat tersebut wajaa’la lakum min juulu dil an ‘ami buyunna tastaghifunahaa yau ma dzo’nikum way au iqaa matikum ( dan dia menjadikan bagimu rumah-rumah dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan ( membawanya ) pada waktu kamu berpergian dan pada waktu bermukim ), orang itupun mengiyakan. Dan Rasul pun melanjutkan ayat tersebut dan orang itu pun mengiyakan. Namun ketika nabi sampai pada ayat 81 bagian kadza lika yatimu ni’matann ‘alaikum laa a’allakum taslimun. ( demikian Allah menyempurnakan nikmatNya kepadamu agar kamu berserah diri kepadaNya ), orang itu pun berpaling dan tidak mau masuk islam. Maka turunlah ayat selanjutnya ayat 83,yang menegaskan bahwa walaupun orang – orang tahu akan nikmat yang di berikan Allah, tapi kebanyakan di berikan Allah, tapi kebanyakan dari mereka tetap kafir.
Tafsir Ayat Produksi ( Q.S An-Nahl ayat 80 )
A. Tafsir Al - Magrahi
Allah menjadikan bagi mereka rumah-rumah untuk tempat tinggal mereka  kemudian dari kulit - kulit binatang. Dia menjadikan rumah - rumah yang ringan untuk mereka bawa didalam perjalanan, dan mereka jadikan kemah - kemah di waktu mengadakan perjalanan maupun di waktu bermukim; dan dia menjadikan benteng-benteng digunung.
            Pendek kata, Allah menyebutkan nikmat-nikmat yang dia limpahkan kepada para Hambanya. Di mulai dengan nikmat yang dikhususkan bagi orang - orang yang bermukim, dengan firman-Nya, “menjadikan bagi kalian rumah-rumah kalian sebagai tempat tinggal.”
“dan dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah ( kemah – kemah ) dari kulit binatang.”
Kemudian bagi orang yang tidak mampu melakukan hal itu, tidak pula mempunyai naungan selain dari pada tempat bernaung, dengan firman - Nya,  “ menjadikan bagi kalian tempat bernaung dari apa yang telah dia ciptakan, ”
Penjelasan
Karunia Allah kepada Hamba - Nya
والله جعل لكم من بيوتكم سكنا
 “Allah lah yang menjadikan bagi kalian rumah-rumah dari batu dan tanah liat, sebagai tempat tinggal ketika kalian bermukmin.”
وجعل لكم من جلودا لا نعام بيوتا تستخفونها يوم ظعنكم و يوم أقامتكم
 “dia menjadikan bagi kalian stupa dan kemah - kemah dari rambut dan bulu binatang ternak, yang ringan untuk kalian bahwa ketika kalian mengadakan perjalanan dari dari negri kalian, serta ketika kalian bermukim.”
ومن أصوافها وأوبارها وأشعارها أثاثا ومتاعا إليحين
 “dan dari bulu domba, bulu unta, serta rambut kambing. Dia menjadikan perkakas rumah kalian, seperti sapu, tutup dan alas. Juga menjadikan kesenangan berupa harta dan perdagangan hingga waktu yang telah ditentukan, yaitu ketika ajal kalian habis.
B. Tafsir Al - Azhar
Dan Allah telah menjadikan untuk kamu dari rumah-rumah kamu, sebagai tempat tinggal.” ( pangkal ayat 80 ). Di ayat ini di juruskan lagi perhatian kita kepada rumah tangga kita sendiri, tempat kita mendidik anak, tempat kita beristirahat, tempat berteduh kehujanan dan bernaung ketika kepanasan. Dan tempat kamu bertekun ibarat kepada tuhan dan mensyukuri nikmat-Nya. Maka selain dari rumah tempat tinggal itu di tarik pula perhatian kepada pengembara, atau pejuang-pejuang di zaman perang jihad menegakkan agama Allah: “dan dijadikan-Nya untuk kamu dari kulit binatang ternak sebagai rumah, yang terasa ringan bagimu dihari keberangkatan kamu.” Mudah di angkat-angkatkan “Dan di hari penetapan kamu” Sehingga biasa lekas di pasang. Ayat ini, selain dari di rasai oleh para pejuang penyebar islam di zaman dulu, amat di rasai sampai sekarang oleh orang-orang badwi yang hidup dalam khemah-khemah.”Dan dari bulu – bulunya, dan rambut-rambutnya, menjadi perkakas rumah dan perhiasan, sampai suatu masa.”  ( ujung ayat 80 ).
            Demikianlah keadaanmu mengambil faedah dari padanya, sampai datang suatu masa kamu harus meninggalkannya dan pulang kembali kepada Tuhanmu.
C. Tafsir Al-Mishbah
            Ayat ini mengingatkan manusia tentang bnikamt yang dapat di perolehnya dari binatang ternak itu dengan menyatakan bahwa dan di samping nikmat-nikmat yang lalu (nikmat untuk memperoleh hal-hal yang bersifat immaterial yakni sarana perolehan pengetahuan), Allah juga menjadikan bagi kamu Dalam hal ini rumah-rumah kamu sebagai tempat tinggal yang dapat memberi ketenangan menghadapi gangguan lahir dan batin dan dia menjadikan bagi kamu dari kukit binatang ternak seperti unta, sapi, kambing dan sebagainya rumah-rumah yakni kemah-kemah berdampingan yang kamu merasakannya ringan membawanya pada hari yakni di waktu kamu berpergian dan pada hari yakni di waktu kamu bermukim dan di jadikanNya pula untuk kamu dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing. Aneka alat - alat rumah tangga dan kesenangan yakni perhiasan serta hal - hal yang menyenangkan untuk kamu pakai dan nikmati sampai waktu tertentu singkat.
            FirmanNya : (والله جعل لكم من بيوتكم)  Wa Allah ja’ala lakum min buyutikum/ Dan Allah menjadikan bagi kamu rumah-rumah kamu dst. Mengandung arti bahwa Allah menciptakan bagi manusia bahan-bahan untuk di jadikan rumah, serta mengilhami mereka cara pembuatannya. Ilham membuat rumah merupakan tangga pertama bagi bangunnya peradaban umat manusia skaligus merupakan upaya paling dini dalam membentengi diri manusia guna memelihara kelanjutan hidup pribadi, bahkan sejenisanya. Dengan demikian, ini adalah nikmat yang sangat besar.
            Kata (بيت) bait / rumah, pada mulanya berarti tempat berada di waktu malam, baik tempat itu berupa bangunan tetap, maupun sementara seperti kemah-kemah, makna tersebut kemudian berkembang menjadi tempat tinggal, baik di gunakan di waktu malam ataupun siang. Agaknya penamaan itu demikian, karena pada dasarnya seseorang bisa saja terus berkeliaran di siang hari tanpa kembali ke rumah, namun jika malam tiba, ia meresa sangat perlu kembali ke tampat tinggalnya untuk tidur.
            Kata (سكن) sakanan terambil dari kata yang bermakna tenang setelah sebelumnya bergejolak. Rumah berfungsi memberikan ketenangan kepada penghuninya setelah seharian bergulat dengan aneka problem di luar rumah. Keberadaan di rumah menjadikan seseorang dapat melepaskan lelah dan merasa tenang tidak terganggu bukan saja oleh binatang buas, tetapi juga oleh pengunjungnya yang masuk tanpa izin. Itu sebabnya Al-Qur’an memerintah siapapun yang kan memasuki rumah walau pemiliknya sendiri untuk mengucapkan salam sebagai tanda sekaligus doa kedamaian bagi yang berada di dalam rumah. Di sisi lain, Rasul SAW. Mengingatkan para tamu untuk kembali bila selamanya tidak terjawab setelah tiga kali mengucapkannya. Di sisi lain, rumah tangga yang minimal terdiri dari suami dan istri, juag bertugas menciptakan sekan yakni sakinah yaitu ketenangan batin seluruh anggota keluarga.
            FirmanNya : (وجعل لكم من جلودا لأنعام) Wa ja’ala lakum min juludi al-an’am/ dan dia menjadikan bagi kamu dari kulit binatang ternak rumah – rumah di jadikan dasar oleh ulama tentang bolehnya memanfaatkan semua kulit binatang yang hidup lalu di sembelih. Tetapi tentu saja kulit tersebut baru menjadi suci bila telah di masak. Imam Ahmad Abu Hanifah berpendapat bahwa binatang yang mati tanpa di sembelih secara syara’ sama sekali tidak dapat di manfaatkan walau telah di masak, karena kulit tersebut di nilainya sama dengan bangkai. Namun, Al-Quthubi yang menukil pendapat di atas berkomentar, “Riwayat-riwayat yang membolehkan pemanfaatan kulit di maksud setelah di masak, menghadang pendapat ini. Kulit babi, demikian juga anjing, tidak termasuk kulit yang di bolehkan pemanfaatnya. Demikian, dalam madzhab Syafi’i. Tetapi beberapa ulama memperbolehkan pemanfaatan kulit babi yang di masak, dan menilainya hanya makruh. Pendapat terakhir ini sangat lemah.
            FirmanNya : (متاعا إلي حين) mata’an ila hin / kesenangan sampai waktu tertentu merupakan nasihat yang berharga agar manusia tidak terpukau oleh alat-alat rumah tangga dan perhiasan serta aneka kenikmatan duniawi, karena hal-hal tersebut hanya bersifat sementara, jika bukan barangnya yang rusak sehingga meninggalkan pemiliknya, maka sang pemilik yang wafat meninggalkannya.
Q.S. An-Nahl ayat 81
A.     Tafsir Al - Maraghi
Dia menjadikan pakaian yang melindungi mereka dari sengatan panas, dan baju besi untuk melindungi sebagian kalian dari penganiayaan sebagian yang lain di dalam perang.
Selanjutnya Allah menyebutkan nikmat - nikmat yang di butuhkan oleh setiap orang dengan firmanNya., dan dia menjadikan bagi kalian pakaian. Lalu menyebutkan apa yang di perlukan di dalam peperangan, dengan firmanNya, “dan pakaian ( baju besi ) yang memelihara kalian dalam peperanagan.”
Penjelasan
والله جعل لكم مما خلق ظلالا
            Di antara nikmat nikmat - Nya kepada kalian ialah, Dia menjadikan bagi kalian di antara pepohonan dan lain - lain yang telah di ciptakan Allah, maung - maung yang dengannya kalian berenang dari panas yang terik.
            وجعل لكم من الجبال أكنانا
            Dari gunung-gunung, dia menjadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal, seperti lubang-lubang, goa-goa, dan sebaagainya.
وجعل لكم سرابيل تقكم الحر
            Dan dia menjadikan bagi kalian pakaian dari kapas, rami, bulu dan sebagainya, yag memelihara kalian dari sengatan panas di negeri kalian, panas yang bias memavarkan otak biawak, yaitu ketika terjadi kemarau.
وسرابيل تقيكم باسكم
            Juga menjadikan bagi kalian baju-baju besi yang melindungi kalian dari keganasan senjata ketika terjadi peperangan, ketika musuh menyerang lawannya untuk saling menikam, memukul, dan memanah.
            Catatan : karena negeri Arab sangat panas, dan kebutuhan kepada naungan sangat mendesak, maka nikmat ini di sajikan di antara nimat - nikmat yang besar. Di samping itu, apa yang dapat memelihara dari panas, juga dapat memelihara keduanya, tanpa menyebutkan yang lain.
            Asy-Syihab al-Khafaji mengatakan di dalam kitabnya, Ar - Raihanah di dalam ayat ini terdapat rahasia halus yang belum terperhatikan oleh mereka. Penyebutan panas disini adalah lebih penting, karena panas lebih banyak meliputi rumah orang - orang Arab. Di samping itu, apa yang dapat menolak panas dapat juga menyimpan dingin di udara secara keseluruhan. Maka, terhidarnya panas tidak lain kerena tercapainya dingin. Demikianlah disini terdapat rahasia yang lebih halus dari pada angin sepoi - sepoi basah. Allah SWT mempunyai mutiara wahyu; di dalamnya kalian mempunyai rahasia - rahasia yang tidak habis - habisnya.
كذلك يتم نعمته عليكم
            Sebagaimana Allah telah menciptakan dan melimpahkan nikmat - nikmat ini kepada kalian. Dia juga menyempurnakan nikmat dunia dan agama bagi kalian. Kemudian, dia menjadikan kalian raja-raja dan umara’ di negeri - negeri yang kalian taklukan, serta menjadikan motivasi kerja kalian, adalah tercapainya keridhaan Allah SWT dan kemaslahatan umat serta bangsa, sebagaimana firman Allah SWT.
وعد الله الذي آمنوا منكم وعملو الصالحات ليستخلفنهم في الأرض
            “ Dan Allah telah berjanji kepada orang - orang yang beriman di antara kalian dan mengajarkan amal-amal yang sholeh, bahwa dia sungguh - sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi. ” ( Q.S. An-Nur,24 :55 )
لعلكم تسلمون
            Denagn harapan, kalian dapat memperhatiakan nikmat - nikmat yang telah di limpahkan itu, sehingga kalian mengetahui hak Tuhan yang melimpahkannya, lalu kalian beriman kepadaNya semata dari meninggalkan kemusyrikan yang kalian lakukan kerenanya kelian selamat dari adzab Allah, orang berakal, jika di beri kebaikan, ia akan berterimakasih kepada orang yang telah membei  nikmat itu.

a.      Tafsir Al-Azhar
Dan Allah telah menjadikan untuk kamu. Dari apa-apa  yang telah di jadikan-Nya untung tempat berlindung. ( pangkal ayat 81 ). Dengan sedikit kata lain, perhatikan orang musafir yang tengah kepanasan dalam perjalanan jauh, telah di peringatkan pula akan nikmat Allah yang Nampaknya kecil saja., tetapi amat diperlukan oleh musafir itu. Dalam perjalanan yang jauh, dalam panas sangat teriknya,. Dari jauh telah kelihatan serumpun pohon tumbuh di padang, atau pinggir tebing. Mereka dapat berhenti sebentar kesana melepaskan lelah dan berlindung dari teriknya panas: “dan di jadikan-Nya untuk kamu dari gunung-gunung akan tempat berteduh.” Berlindung ketika kepanasan, berteduh ketika kehujanan, atau kemalaman. Juga mengenai orang kafir tadi. Gunung - gunung itu banyak mempunyai lubang - lubang luas yang di namai gua atau ngalau. Yang dapat di jadikan tempat berteduh kalau hujan atau bermalam karena kemalaman. “dan di jadikan-Nya untuk kamu pakaian - pakaian yang menjaga kamu dari panas.” Yang meskipun memang manusia yang menenunnya, namun bahan yang akan ditenun, baik berupa kapas atau berupa bulu-bulu binatang adalah dari Allah SWT belaka. “dan pakaian penjaga kamu diwaktu peperangan kamu.” Baik baju besi, ketopong zirah, ataupun pakaian seragam tentara yang kita pergunakan di zaman sekarang untuk berperang, yang bahannya ataupun warnanya sudah tentu berbeda dengan pakaian diwaktu damai: “demikianlah di sempurnakan-Nya kepada kamu menyerah diri,” (ujung ayat 81)
           Demikianlah Tuhan menyambungkan di dalam ayat - ayatnya, sampai kepada yang terkecil - kecil, sampai kepada lindungan pohon di tepi jalan, dan sampai kepada gua di kaki gunung, tempat manusia berlindung dan berteduh. Apakah demikian tidak juga akan di rasakan betapa luasnya nikmat Allah ? Namun demikian belum jugakah manusia hendak menyerah ?

b.      Tafsir Al-Mishbah
Setelah berbicara tentang perumahan yang berfungsi member naungan sempurna dan permanen, kini di uraikan tentang naungan dalam bentuk lain yaitu dengan menyatakan bahwa: dan Allah menjadikan bagi kamu dari apa yang telah dia ciptakan seperti pepohonan, atau bangunan-bangunan tinggi tempat-tempat bernaung dari cuaca panas atau dingin, dan jadikan bagi kamu tempat-tempat tertutup yakni gua dan lorong-lorong digunung - gunung yang dapat kamu jadikan tempat tinggal atau bernaung sebagaimana halnya rumah - rumah dan dia di jadikan bagi kamu pakaian dari berbagai bahan seperti kapas, katun dan wol yang dapat memelihara kamu dari sengatan panas dan dingin, dan berupa pakaian berupa baju-baju besi yang memelihara kamu dari peperangan,
Demikianlah sebagaimana Allah menciptakan kamu dari tiada, juga menyempurnakan nikmat - Nya atas kamu dengan jalan mengutus para nabi untuk menyampaikan petunjuk keagamaan agar kamu berserah diri yakni tunduk patuh melaksanakan perintah - perintah-Nya.
Kata ( أكنان ) aknan adalah bentuk jamak dari kata ( كن ) kin yakni sesuatu yang menutupi, dan yang dimaksud disini adalah gua dan semacamnya yang sering di temukan di pegunungan, sedangkan kata ( سرابيل )
Sarobil adalah adalah bentuk jamak dari kata ( سربال ) sirbal yaitu pakain yang menutupi anggota tubuh manusia, dengan tujuan apapun, seperti baju atau perisai.
Ayat di atas tidak menyebut secara tersurat fungsi pakaian sebagai pemelihara dari sengatan dingin. Ini bukan saja karena masyarakat Arab Khususnya di tempat turunnya ayat ini di mekah lebih merasakan kesulitan sengatan panas, tetapi juga karena sebelum ayat ini pada Q.S. An-Nahl ( 16 ) : 5 yang lalu telah disebutkan nikmat kehangatan yang di anugrahkan Allah melalui binantang ternak.  Di sini lain sifat bahasa Al-Qur’an yang tercenderung kepada ijma yakni penyingkatan seringkali menyukupkan penyebutan satu hal, walau yang di maksudkannya lebih dari satu, jika dari konteks nya telah dapat dipahami.
Pada ayat ini disebut dua fungsi pakaian, yaitu memelihara dari sengatan panas ( dan dingin ) dan memelihara dari serangan musuh.
D. kesimpulan
            Preoduksi merupakan suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang di gunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. Produksi juga merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang - barang dan jasa - jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha.

            Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi :
1.      Menghasilkan barang atau jasa
2.      Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
3.      Meningkatkan kemakmuran masyarakat
4.      Meningkatkan keuntungan
5.      Memperluasa lapangan usaha
6.      Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
Dan ada juga beberapa prinsip yang diperhatikan dalam produksi, antara lain di kemukakan oleh Muhammad al - Mubarak, yaitu sebagai berikut :
1.      Dilarang memproduksi dan memperdagangkan komoditas yang tercela karena bertentangan tentang syari’ah
2.      Dilarang melakukan kegiatan produksi yang mengarah kepada kedzoliman
3.      Dilarang melakukan ikhtikar ( penimbangan barang )
4.      Memelihara lingkungan
produksi menurut Al - Qu’an adalah mengadakan atau mewujudkan sesuatu barang atau jasa yang bertujuan untuk kemaslahatan
Daftar puataka
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi juzz 14, Toha putra, Semarang,1985
M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Mishbah volume 7 ( pesan, kesandan keserasian al-Qur’an ), Lantera Hati, Jakarta,2002






No comments:

Post a Comment